Jumat, Mei 29 |

SMA Negeri 1 Surabaya
VISI, MISI dan WAWASAN KEUNGGULAN : 1. VISI

“Unggul dalam prestasi berdasarkan kualitas iman, taqwa dan berbudi luhur di Era Globalisasi” 2. MISI

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Mendorong semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

3. Menumbuhkan sikap berkompetisiyang sportif melalui berbagai bidang dan kesempatan.

4. Pengembangan kedisiplinan dan ketaqwaan melalui bimbingan kegiatan kesiswaan,
baik melalui organisasi siswa, ekstrakurikuler maupun kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Penanaman keteladanan dan budi pekerti luhur, melalui pengembangan kultur sekolah yang sesuai dengan norma keagamaan,
norma sosial kemasyarakatan dan norma ketimuran. 3. WAWASAN KEUNGGULAN Dengan program wawasan keunggulan SMA Negeri 1 Surabaya secara mandiri tetap mempertahankan
kualitasnya serta berupaya menjadi sekolah yang tetap diminati oleh masyarakat.
Dengan demikian predikat SMA Negeri 1 Surabaya akan tetap dapat dipertahankan dan ditingkatkan sebagai
SMA Negeri unggul dan sekolah yang favorit. Untuk itu SMA negeri 1 Surabaya di tahun pelajaran 2005-2006 berupaya selalu memiliki ciri khas :

1. Memiliki siswa berbakat khusus dan berkecerdasan tinggi

2. Memiliki guru yang profesional dan handal

3. Memiliki kurikulum yang diperkaya, serta

4. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai

Sejarah SMA Negeri 1 Surabaya
Pada bulan April 1949 ada beberapa tokoh pendidikan di Surabaya berusaha mendirikan sekolah sendiri yang muridnya dari para tentara pelajar yang telah meninggalkan sekolah. Tokoh-tokoh itu antara lain : Ds. Iskandar, RH. Ruslan Wongsokusumo, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Noto Amiprojo Mereka sepakat mendirikan sekolah lanjutan melalui “Yayasan Dr. Sutomo” dengan pengurus : Ketua : Ds. Iskandar
Sekretaris : RH. Ruslan Wongsokusumo
Bendahara I : Mr. Iskaq Cokrohadisuryo
Bendahara II : Noto Amiprojo
Anggota : Prof. Dr. Zainal, R. Puger, R. Soehardi Notodipuro Karena Ds. Iskandar mempunyai hubungan luas dengan instansi pemerintah pendudukan Belanda, maka mereka berhasil mendapat ijin mendirikan sekolah yaitu : SMA Dr. Sutomo, yang sebelumnya disebut Sekolah Tengah dan Tinggi, kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Tinggi dan akhirnya menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). SMP Dr. Sutomo SMA Dr. Sutomo pertama-tama menempati GNI Jalan Bubutan, kemudian pindah ke gedung STM Jalan Patua dan akhirnya menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 Surabaya. Lalu bagaimana SMA Negeri 1 Surabaya berdiri pada tanggal 1 April 1950? Setelah SMA Dr. Sutomo berdiri, murid-muridnya sendiri dan para pelajar pejuang yang dengan sendirinya identitasnya dirahasiakan, bahwa mereka merupakan pejuang, sehingga dapat belajar dengan aman. Sejak SMA Dr. Sutomo diijinkan menempati di gedung yang sekarang ini, sebenarnya sudah ada sekolah yang didirikan oleh pemerintah pendudukan Belanda, yaitu : HBS. SMA Dr. Sutomo terbagi menjadi dua jurusan, yaitu : Jurusan Bahasa (Bagian A), dan Jurusan Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam (Bagian B) Yang menjadi Kepala Sekolahnya adalah R. Suhardi Notodipuro. Sejak Belanda meninggalkan Indonesia bulan September 1949, maka para pendiri SMA Dr. Sutomo berusaha memperjuangkan supaya ada pengakuan dari pemerintah Indonesia. Dan atas perjuangan Ketua Yayasan dan Kepala sekolah, maka pada tanggal 1 April 1950 SMA Dr. Sutomo diakui menjadi Sekolah Negeri yaitu SMA Negeri 1 Surabaya dengan Kepala Sekolah pertama R. Suhardi Notodipuro. Bersamaan dengan berdirinya SMA Negeri 1 Surabaya, pemerintah Indonesia mengoper alih sekolah Belanda yang ada di Surabaya, yaitu : HBS menjadi SMA Negeri 3 Surabaya bertempat di Jalan Gentengkali 33 Surabaya, dan dipindahkan ke Jalan Panjangjiwo Surabaya. SMA Negeri 3 berubah menjadi SMPP dan akhirnya menjadi SMA Negeri 16 Surabaya. AMS dan VHO dilebur menjadi SMA Negeri 2 Surabaya yang menempati gedung di Jalan Wijaya Kusuma 48 bersama-sama dengan SMA Negeri 1 Surabaya sampai sekarang. Pada tahun pelajaran 1952 / 1953, SMA Negeri 1 Surabaya membuka jurusan Sosial Budaya atau dikenal dengan Bagian C. Karena permintaan terlalu banyak, maka murid bagian C ditempatkan di gedung Jalan Prof. Dr. Mustopo yang sekarang menjadi SMA Negeri 4 Surabaya. Pada tahun pelajaran 1954 / 1955 antara SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Surabaya saling tukar jurusan. SMA Negeri 1 menyerahkan bagian B ke SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 2 menyerahkan bagian A ke SMA Negeri 1. Sehingga SMA Negeri 1 menjadi jurusan Bahasa atau bagian A dan SMA Negeri 2 menjadi SMA bagian B. Yang menjabat Kepala Sekolah R. Slamet. SMA Negeri 1 yang hanya bagian A ini berakhir pada tahun pelajaran 1963 / 1964. Sejak tahun pelajaran 1964 / 1965 tidak lagi SMA Negeri 1 bagian A tetapi menjadi SMA Negeri 1 Surabaya. Pada pertengahan September 1965 diputuskan, bahwa SMA Negeri 1 Surabaya dibubarkan dan didirikan dua sekolah baru yaitu SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 10 Surabaya. SMA Negeri 9 dipimpin oleh pimpinan sekolah yang dibubarkan yaitu : Sukardi Jojonegoro sedangkan SMA Negeri 10 dipimpin oleh Hasri Moeljo. Selang beberapa tahun kemudian SMA Negeri 1 Surabaya dimunculkan kembali dan SMA Negeri 10 Surabaya dibubarkan. Sehingga jumlah SMA Negeri di Surabaya pada waktu itu hanya ada 9, yaitu : SMA Negeri 1 sampai 9. Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 1 Surabaya, adalah :
Bpk. R. Soehardi Notodipuro (Apr 1950 - Sept. 1965), Bpk. Slamet ( ..-.. ) Bpk. Sukardi Jojonegoro ( ..-.. ), Bpk. Hasri Moeljo (Jan 1967 - Okt 1973), Bpk. R. Soedono, SH (Jan 1973 - Des 1978), Bpk. Soedadi (Jan 1979 - Juli 1983), Bpk. Pribadio (Juli 1983 - Juni 1988), Ibu Soemartien P.( Juni 1988 - Juli 1993), Bpk. Drs. Soenardi (Juli 1993 - Mei 1997), Bpk. Drs. Santoso Sutikno (Mei 1997 - Okt 2002), Bpk. Drs. H. Suparto, M.Si (Mei 2002 - Des 2004), Bpk. Drs. H. Wachid Abdul Rahman, M.Si (Jan 2005 - Febr 2005, Pelaksana Harian), Bp. Drs. H. Suparta, MM., M.Sc ( Mar 2005 - sampai sekarang)
Sarana/Prasarana
PENGELOLAAN BIDANG SARANA PRASARANA Pengelolaan bidang sarana prasaran sekolah diprioritaskan pada upaya sebagai berikut : Mengelola dan mendayagunakan sumber daya sarana prasarana yang ada. Mengembangkan dan meningkatkan sumber daya yang ada dengan mempertimbangkan mobilitas kebutuhan dalam upaya peningkatan mutu sekolah. Komplek SMA Negeri 1 Surabaya dibangun di atas tanah seluas 600 M2 dengan gedung utama berlantai dua dan seluruh bangunannya seluas 7.298, 24 M2. Lahan yang tidak digunakan untuk bangunan dipakai untuk sarana lapangan olahraga, parkir dan upacara bendera. Di samping itu sarana penunjang lainnya dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok ruangan yaitu ruang belajar dan ruang administrasi / ruang penunjang, antara lain : Ruang belajar : 18 ruang
Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang
Ruang guru : 1 ruang
Ruang kantor : 1 ruang
Laboratorium : 5 ruang
Ruang OSIS/ kegiatan OSIS : 1 ruang
UKS : 1 ruang
Ruang media : 1 ruang
Ruang ibadah : 2 ruang
Kantin : 1 ruang
Aula : 1 ruang
Ruang Koperasi OSIS : 1 ruang Demikianlah sekilas gambaran profil SMA Negeri 1 Surabaya secara singkat dapat dinyatakan bahwa SMA Negeri 1 Surabaya adalah SMA yang berupaya keras mengantarkan peserta didik untuk dapat berkembang seoptimal mungkin melalui kesederhanaan sarana prasarana, keuletan Bapak / Ibu guru dan karyawan. Oleh sebab itu akan lebih nyata dan bijaksana jika pihak-pihak yang berkeinginan mengenal lebih dekat SMA Negeri 1 Surabaya berkunjung ke SMA Negeri 1 Surabaya. Dengan demikian profil SMA Negeri 1 Surabaya dapat terekam secara nyata dengan berbagai problematik yang dihadapinya. Berbagai saran dan pembinaan demi peningkatan mutu SMA Negeri 1 Surabaya sangat dinantikan, utamanya para Alumni yang sudah berhasil berkenan membantu sarana prasarana guna melengkapi penunjang kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Surabaya yang tercinta ini

oleh Sby_skulah7

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates